Saturday, November 30, 2013

AMORTISASI (PENYUSUTAN)

AMORTISASI (PENYUSUTAN)



PENDAHULUAN
Pemakaian terhadap suatu aktiva secara terus menerus akan menimbulkan pengausan, pengurangan atau penghilangan sebagian atau seluruhnya dari aktiva itu. Sehingga mengakibatkan kurangnya daya guna atau kemampuan aktiva dalam menghasilkan suatu produk atau tidak mampu mencukupi keperluan produksi perusahaan dalam satu priode tertentu.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan Modul ini siswa dapat :
Menjelaskan pengertian aktiva/harta perusahaan serta pengertian penyusutan/depresiasi.
Menghitung penyusutan berdasarkan beberapa metode

RUANG LINGKUP
Penyusutan aktiva tetap berwujud
Perhitungan penyusutan
Penyusutan aktiva tetap tidak berwujud

PROSEDUR PEMBELAJARAN








   

LEMBAR INFORMASI

A.    Pengertian

Segala sumber daya ekonomi dari suatu perusahaan yang berupa harta benda dan hak-hak yang memiliki kekuatan hukum disebut aktiva perusahaan itu. Aktiva perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Aktiva Lancar adalah suatu aktiva perusahaan yang digunakan untuk membantu kelancaran proses kegiatan operasional perusahaan. Misalnya uang tunai dan aktiva lain yang secara layak dapat diubah menjadi uang tunai dengan cara dijual atau dipakai habis dalam satu siklus operasi perusahaan yang normal.
Aktiva tetap adalah suatu aktiva perusahaan yang sifatnya relatif permanen yang digunakan di dalam operasi perusahaan. Aktiva tetap dapat dibedakan menjadi dua yaitu: aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
Aktiva tetap berwujud adalah suatu aktiva tetap yang mempunyai fisik, misalnya: tanah, gedung, bangunan, perlatan, mesin kendaraan dan sumber alam. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah suatu aktiva tetap yang tidak memiliki sifat fisik, tetapi memiliki nilai uang, karena hak secara hukum. Misalnya: hak paten, hak cipta dan lain-lain.

B.    Penyusutan Aktiba Tetap Berwujud

Dalam hail ini objek penyusutan perusahaan hanyalah aktiva tetap berwujud karena pemakaian terhadap suatu aktiva secara terus menerus, maka terjadilah pengausan, pengurangan atau penghilangan sebagian atau seluruhnya dari aktiva itu. Karena adanya penyusutan atau penghilangan sebagian aktiva ini sehingga mengakibatkan kurang daya guna atau kemampuan aktiva didalam menghasilkan suatu produk yang tidak mampu mencukupi keperluan produksi dalam suatu priode tertentu.
Proses pengausan atau penghilangan secara terus menerus dari sebagian atau seluruhnya terhadap suatu aktiva tetap berwujud secara kuantitas maupun kualitas kemampuannya disebut penyusutan atau depresiasi.

Agar perusahaan dapat tumbuh berkembang secara seimbang, maka salah satunya, perusahaan perlu mengetahui atau memprakirakan penyusutan itu secara baik dan tepat, sehingga pada gilirannya perusahaan dapat menggunakan hasil-hasil prakiraan ini sebagai tindak lanjut operasional.
Untuk menentukan besarnya depresiasi atau beban penyusutan dalam tiap-tiap priode ada beberapa cara yang dapat digunakan, antara lain :
1.    metode garis  lurus atau metode persentase  tetap dari harga pembelian aktiva
2.    metode persentase  tetap dari nilai buku  atau metode  saldo  menurun.
3.    metode satuan hasil produksi  atau metode  unit  produksi.
4.    metode  satuan jam kerja  aktiva.
5.    metode  jumlah  bilangan  tahun.
Ada beberapa yang diperhitungkan  didalam menentukan  beban penyusutan, yaitu:
1.    Biaya   perolehan  aktiva, yaitu   besarnya biaya yang dikeluarkan  oleh  perusahaan untuk memperoleh  aktiva, sampai  aktiva itu siap  dioperasikan.
2.    Perkiraan nilai sisa aktiva. Yaitu  nilai taksir  yang  mungkin  dapat diperoleh melalui penjualan aktiva  yang sudah lampau/lewat masa pakainya  hal ini terjadi karena  aktiva sudah tidak mampu  dioperasikan  secara normal baik kuantitas maupun kualitas.
3.    Perkiraan umur manfaat atau umur ekonomis aktiva, yaitu  lamanya  waktu atau jumlah unit produksi  selama aktiva tetap itu  dapat dioperasikan secara  normal.
Untuk mempermudah penulisan didalam operasi perhitungan proses penyusutan digunakan notasi sebagai berikut.
A     = biaya perolehan aktiva
S     = nilai sisa atau residu
r     = tingkat penyusutan atau persentase penyusutan
n     = umur manfaat aktiva dalam tahun
D     = beben penyusutan tiap periode

C.    Perhitungan Penyusutan

1. Metode garis lurus

    Metode  garis lurus disebut juga metode  persentase  tetap dari harga perubahan aktiva. Berdasarkan metode garis lurus besarnya beban penyusutan tiap tahun adalah tetap (sama) yang didefinisikan oleh rumus 
Besarnya tingkat penyusutan (r) adalah   jika dinyatakan dalam persentase maka persentase penyusutan adalah

Jika Sk menyatakan nilai buku  pada akhir periode/tahun  ke-k   dengan  k=1,2,3,…,n, maka nilai buku   pada akhir  tahun   ke–k adalah  S1  =A – k.D = A(1 – k.r). Jika  
k = n, dan merupakan  periode tahun berakhir  Sn  ­ = S  = nilai  sisa/residu adalah:
S = A – n . D = A (1 – n . r)
Contoh 1:

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp 200.000,00. Diperkirakan aktiva itu dapat dimanfaatkan selama 5 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 20.000,00. Dengan menggunakan metode garis lurus:
a.    Tentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun.
b.    Tentukan tingkat penysutan pertahun
c.    Tentukanlah nilai buku pada akhir tahun ke-3
d.    Buatlah daftar penyustan lengkap dengan akumulasi penyusutannya.
Jawab

a.    Beban penyusutan tiap tahun (D)


Jadi, besarnya penyusutan tiap tahun adalah Rp 36.000,-

b.    Persentase Penyusutan


Jadi tingkat penyusutan tiap taun sebesar 0,18 atau 18 % dari harga perolehan.

c.    Nilai buku pada akhir tahun ke-3 (S3)
S3 = A – kD
S3 = 200.000 – 3 x 36.000
S3 = 200.000 – 108.000 = 92.000
Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-3 adalah Rp 92.000,-

d.    Daftar penyusutan menurut metode garis lurus


Tahun ke    Biaya Perolehan    Persentase Penyusutan    Beban Penyusutan    Akumulasi Penyusutan    Nilai buku akhir tahun      
1    Rp 200.000,-    18 %    Rp 36.000,-    Rp 36.000,-    Rp 164.000,-      
2    Rp 200.000,-    18 %    Rp 36.000,-    Rp 72.000,-    Rp 128.000,-      
3    Rp 200.000,-    18 %    Rp 36.000,-    Rp 108.000,-    Rp 92.000,-      
4    Rp 200.000,-    18 %    Rp 36.000,-    Rp 144.000,-    Rp 56.000,-      
5    Rp 200.000,-    18 %    Rp 36.000,-    Rp 180.000,-    Rp 20.000,-      
    Jumlah    -    Rp 180.000,           

2. Metode Persentase Tetap dari Nilai buku (Metode Saldo Menurun)

Didalam metode ini besarnya beban penyustan tiap-tiap tahun diperoleh dari perkalian tingkat penyusutan (r) dengan nilai buku awal tahun pada tahuan yang bersangkutan.

Nilai buku dari tiap-tiap akhir tahun dapat dicari seperti berikut:
Nilai buku pada akhir tahun ke-1 = S1 = A – r.A = A (1 – r)
Nilai buku pada akhir tahun ke-2 = S2 = A (1 – r)2
Nilai buku pada akhir tahun ke-3 = S3 = A (1 – r)3
Dan seterusnya, jadi nilai buku pada akhir tahun ke-k = Sk = A (1 – r)k
Jika k = n maka Sk = Sn = S, merupakan nilai sisa/residu sehingga:
S = A (1 – r)n

Jadi, tingkat penyusutan berdasarkan metode persentase tetap dari nilai buku adalah  . Dan jika dinyatakan dalam persen (%) maka  . Besarnya beban penyusutan pada tahun ke-k (Dk), k = 1, 2, …, n adalah Dk = r . Sk – 1 = r.A (1 – r)k – 1



Contoh 2

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan Rp 200.000,- dan perkiraan umur manfaat aktiva adalah 5 tahun dengan residu Rp 20.000,-. Dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku, tentukanlah:
a.    Besarnya tingkat penyusutan tiap tahun
b.    Beban Penyusutan pada tahun ke-3
c.    Nilai buku pada tahun ke-4
d.    Buatlah daftar penyusutannya.

Jawab
a.    Tingkat penyusutan (r)

Jadi besarnya penyusutan tiap tahun adalah 0,369 atau 36,9 % dari nilai buku.

b.    Beban penyusutan pada tahun ke-3 (D3)
Dk = r.A (1 – r)k – 1
     = 0,369 x 200.000 (1 – 0,369)2
     = 37.800 x 0,6312
     = 15.000,49
Jadi, beban penyusutan pada tahun ke-3 adalah Rp  15.000,49

c.    Nilai buku pada akhir tahun ke-4 (S4­)
Sk­ = A (1 – r)k
    = 200.000 (1 – 0,369)4
    = 200.000 x 0,6314
    = 79.632,20
Jadi, nilai buku pada akhir tahun ke-4 adalah Rp 79.632,20

d.    Daftar penyusutan aktiva menurut metode jumlah bilangan tahun

Tahun ke    Biaya Perolehan    Persentase Penyusutan    Beban Penyusutan    Akumulasi Penyusutan    Nilai buku akhir tahun      
1    Rp 200.000,-    36,9 %    Rp 73.800,-    Rp 73.800,-    Rp 126.000,-      
2    Rp 200.000,-    36,9 %    Rp 46.568,-    Rp 120.368,-    Rp 79.632,-      
3    Rp 200.000,-    36,9 %    Rp 29.384,-    Rp 149.752,-    Rp 50.248,-      
4    Rp 200.000,-    36,9 %    Rp 18.542,-    Rp 168.294,-    Rp 31.706,-      
5    Rp 200.000,-    36,9 %    Rp 11.706,-    Rp 180.000,-    Rp 20.000,-      
    Jumlah    -    Rp 180.000,           

3.  Metode Satuan Hasil Produksi
        Perhitungan depresiasi menggunakan metode satuan hasil produksi, besarnya tingkat penyusutan (r) dihitung persatu-satuan hasil produksi (per unit produksi). Jika biaya perolehan sebesar A dengan masa manfaat selama n tahun dapat memproduksi sebanyak Q unit produksi dengan Q = q1 + q2 + q3 + …. Qn  dengan q1, q2, q3, … qn berturut-turut merupakan jumlah satuan hasil produksi dari tahun pertama sampai dengan tahun ke-n dengan nilai sisa/residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan per satu unit produksi adalah   sedangkan besarnya beban penyusutan  pada tahun ke-k (Dk­­) adalah 
    Apabila banyaknya unit produksi yang dapat dihasilkan dari tahun pertama sampai dengan tahun ke-k  adalah  , jumlah kumulatif beban penyusutan pada tahun ke-k adalah  , maka nilai buku pada akhir tahun ke-k (Sk) adalah 

Contoh  5

Sebuah aktiva dengan biaya   perolehan Rp. 500.000,00 diperkirakan selama 5 tahun dapat memproduksi 4000 unit produksi dengan perincian sebagai berikut.
Tahun pertama dapat memproduksi 1200 unit
Tahun kedua dapat memproduksi    800 unit .
Tahun ketiga dapat memproduksi  1000 unit.
Tahun keempat dapat memproduksi 600 unit
Tahun  kelima dapat memproduksi 400 unit

Selanjutnya aktiva itu tidak dapat dimanfaatkan lagi kemudian dijual laku sebesar
Rp 80.000,00
tentukan tingkat peeenyusutan tiap satu unit produksi
tentukan beban penyusutan pada taahun ke-4
beraapakah nilai buku pada akhir tahun ke-4
buatlah daftar penyusutan lengkap dengan akumulasi produksi & akumulasi penyusutan

Jawab :

tingkat peenyusutan (r) perunit produksi

Jadi, besarnya tingkat penyusutan perunit produksi adalah Rp 105,00. Artinya setiap dipakai untuk memperoduksi satu unit hasil produksi (barang), aktiva itu kehilangan nilai sebesar Rp 105,00

Beban penyusutan pada tahun ke-4  (D4).
Dk  = qk x r
D4   = q4 x r  =  600 x  105 = 63.000,00

Jadi, beban penyusutan pada tahun ke-4 adalah Rp 63.000,00
  
c.    Nilai buku pada akhir tahun ke-4 (S4)     
      Jumlah produksi sampai dengan tahun ke-4 adalah =       unit
            =   q1 + q2  + q3 + q4

                   =    1.200 + 800 + 1.000 + 600
                   =    3.600
           Jadi, jumlah produksi sampai dengan tahun ke-4 adalah 3.600 unit.
             
             S4    =    A  -  r  x   
             S4    =    500.000  - 105 x 3.600
             S4    =    500.000  -  378.000
             S4    =    122.000
             Jadi, nilai buku  pada akhir tahun ke-4 adalah Rp 122.000, 


                                                  
 d.   Daftar penyusutan menurut metode satuan hasil produksi.
     


Thn ke   
Nilai buku awal tahun   
Satuan hasil produksi   
Ak-sat H. produksi   
Tingkat penyusutan   
Beban penyusutan   
Akumulasi penyusutan   
Nilai buku akhir tahun      
1
2
3
4
5    Rp500.000
Rp374.000
Rp290.000
Rp185.000
Rp122.000         1.200
        800
     1.000
        600
        400     1.200
 2.000
 3.000
 3.600
 4.000    Rp 105,00
Rp 105,00
Rp 105,00
Rp 105,00
Rp 105,00    Rp126.000
Rp  84.000
Rp105.000
Rp  63.000
Rp  42.000     Rp128.000
Rp210.000
Rp315.000
Rp378.000
Rp420.000    Rp374.000
Rp290.000
Rp122.000
Rp122.000
Rp  80.000      
–     Jumlah          4.000    –      –      Rp420.000    –      –    

4.    Metode Satuan Jam Kerja Aktiva

    Jika suatu aktiva mempunyai umur manfaat selama n tahun, dan selama
n tahun   itu, aktiva tersebut dapat dioperasikan sebanyak H jam kerja aktiva, dengan H = h1 + h2 +h3 +………..+ hn. dengan h1, h2, h3, …,hn merupakan  jumlah  jam kerja aktiva berturut-turut dari tahun pertama sampai tahun ke-n, maka besarnya tingkat penyusutan ( r ) setiap satu jam kerja aktiva adalah :   
Besarnya beban  penyusutan pada tahun ke- k adalah     
Jumlah kumulatif  jam kerja aktiva dari tahun pertama sampai tahun ke-k  adalah:
h1  + h2  + h3  + … + hk  =  ,  maka nilai buku pada akhir tahun ke-h ( Sk) adalah Sk = A –r x (h1 + h2 + h3 +……+ hk) atau Sk = A – r x    


Contoh 6
Sebuah mesin dengan biaya perolehan sebesar Rp 1.200.000,00 mempunyai umur manfaat selama 6 tahun dan mempunyai nilai sisa sebesar Rp300.000,00 selama
6 tahun tersebut, jumlah jam oprasi (jam kerja) mesin adalah seperti berikut.
Tahun pertama dioperasikan selama 4000 jam
Tahun kedua dioperasikan selama 4000 jam
Tahun keetiga dioperasikan selama 3500 jam
Tahun keempat dioperasikan selama 3000 jam
Tahun kelima dioperasikan selama 2500 jam
Tahun keenam dioperasikan selama 1000 jam
Tentukan besarnya tingkt penyusutan tiap satu  jam kerja aktiva!
Tentukan beban penyusutan pada  tahun ke-3!
Berapakah nilai  buku pada akhir tahun ke lima!
Buatlah daftar penyusutan aktiva (mesin) itu lengkap dengan akumulasinya!

Jawab:
a.  Tingkat penyusutan (r) tiap satu jam kerja
     H = h1 + h2 + h3 + h4 + h5 + h6
     H = 4000 + 4000 + 3500 + 3000 + 2500 + 1000
     H = 18.000 jam
   
      Jadi, besarnya penyusutan setiap satu jam kerja aktiva adalah Rp50,00.
b.  Beban penyusutan pada tahun ke-3 (D3).
      Dk = hk x r
      D3 = 3.500 x 50
           = 175.000.
       Jadi, beban penyusutan pada tahun ke-3  adalah Rp175.000.
Nilai buku pada akhir tahun ke-5 (S5).

Sk = A – r x 
S5 = 1.200.000 – 50 x 17.000 = 350.000
Jadi, nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah Rp 350.000,00
   
Daftar penyusutan aktiva menurut metode satuan jam kerja aktiva

Thnke    Nilai buku awal tahun    Jam kerja    Akumulasisi jam kerja    Tingkat pey / jam    Beban penyusutan    Akumulasi penyusutan    Nilai buku akhir tanun      
1
2
3
4
5
6    Rp1.200.000
Rp1.000.000
Rp   800.000
Rp   625.000
Rp   475.000
Rp   350.000     4.000
 4.000
 3.500
 3.000
 2.500
 1.000           4.000
       8.000
     11.500
     14.500
     17.000
     18.000    Rp50,00
Rp50,00
Rp50,00
Rp50,00
Rp50,00
Rp50,00    Rp200.000
Rp200.000
Rp175.000
Rp150.000
Rp125.000
Rp  50.000    Rp200.000
Rp400.000
Rp575.000
Rp725.000
Rp850.000
Rp900.000    Rp1.000.000
Rp   800.000
Rp   625.000
Rp   475.000
Rp   350.000
Rp   300.000      
    Jumlah     16000    –    –    Rp900.000    –     –    


5.  Metode Jumlah Bilangan Tahun
    Jika suatu aktiva mempunyai umur manfaat n tahun, maka tingkat penyusutan (r) merupakan bilangan pecahan dari tahun ke tahun semakin menurun dengan penyebut pecahan itu merupakan jumlah n bilangan asli. Jika pecahan itu dengan penyebut p maka p = 1 + 2 + 3 + … + n atau  . Sedangkan besarnya pembilang untuk tahun ke-k adalah tk = n+1- k . Jadi tingkat penyusutan (r) pada tahun ke-k (rk) adalah  . Besarnya beban penyusutan pada tahun ke-k(Dk) adalah Dk = rk (A – S).
        Dari rumus Dk dapat ditentukan nilai sisa/residu adalah  . Sedangkan nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah  
Contoh 7
Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp 400.000,00 diperkirakan mempunyai umur manfaat selama 4 tahun  dengan nilai sisa Rp 60.000,00, dengan menggunakan metode jumlah bilangan tahun:
a.    Tentukan tingkat penyusutan tiap-tiap tahun!
b.    Tentukan beban penyusutan pada tahun ke-3!
c.    Tentukan nilai buku pada akhir tahun ke-3!
d.    Buatlah daftar penyusunan!

Jawab:
a.    Tingkat penyusutan dari masing-masing tahun (tahun pertama s.d. keempat).
     

      Besar penyebut p= 1+2+3+4=10. Tingkat penyusutan tahun ke-k = rk.

 Maka:    Tahun ke –1         r1 = 4/10      
    Tahun ke –2         r2 = 3/10      
    Tahun ke –3         r3 = 2/10      
    Tahun ke –4         r4 = 1/10   

b.    Beban penyusutan pada tahun ke-3
     Dk  =  rk (A – S)      
     D3  =  r3 (A – S) 
          =  2/10 (400.000 – 60.000) = 68.000              
    Jadi, beban penyusutan tahun ke-3 Rp 68.000,00.                              
c.    Nilai buku pada aktiva tahun ke-3 : (S3)
    Jumlah tingkat penyusutan sampai tahun ke-3 adalah = (4 + 3 + 2)/10 = 9/10
    S3 = 400.000 – 9/10 (400.000 – 60.000)
        = 400.000 – 306.000
        = 96.000
    Jadi, nilai buku pada akhir tahun ke-3 adalah Rp96.000,00.
e.    Daftar penyusutan aktiva menurut metode jumlah bilangan tahun.


Thn
Ke    A – S    Tingkat
penyusutan    Beban
penyusutan    Akomodasi
penyusutan    Nilai buku
akhir tahun      
0
1
2
3
4    –
Rp340.000,00
Rp340.000,00
Rp340.000,00
Rp340.000,00    –
4%
3%
2%
1%    –
Rp136.000,00
Rp102.000,00
Rp 68.000,00
Rp 34.000,00    –
Rp136.000,00
Rp238.000,00
Rp306.000,00
Rp340.000,00    Rp400.000,00
Rp264.000,00
Rp162.000,00
Rp 94.000,00
Rp 60.000,00      
    Jumlah     –    Rp180.000,00    –    –   

D.    Penyusutan Aktiva tetap tidak berwujud

    Aktiva tetap tak berwujud adalah suatu aktiva yang tetap yang tidak memiliki sifat fisik. Semua biaya yang dikeluarkan  untuk mendapatkan aktiva hingga dapat digunakan didalam operasional perusahaan maka biaya–biaya itu dimasukkan kedalam biaya aktiva itu.
Seperti halnya aktiva tetap berwujud bahwa biaya–biaya itu harus disusutkan. Proses penyusutan pada aktiva tetap tak berwujud disebut amortisasi. Umur manfaat aktiva tak berwujud sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan. Jika aktiva itu diperoleh dari pemerintah atau dikeluarkan oleh pemerintah maka masa berlaku aktiva itu ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan pemerintah. Misalnya, hak paten dibekukan masa berlaku dalam jangka waktu 17 tahun, hak pengusahaan sumber alam dalam jangka waktu 10 tahun, dan lain – lain.
Perhitungan amortisasi biasanya dilakukan dengan metode garis lurus dan metode persentase tetap terhadap biaya perolehan. Dalam hal ini sisa/residu setelah masa manfat dari aktiva itu habis adalah nol (S = 0). Jika beban penyusutan tiap tahun diberi notasi B maka :     
Jadi beban penyusutan tiap tahun adalah      Tingkat Penyusutan tiap tahun adalah   . Sedangkan nilai buku pada akhir periode ke – k adalah  Sk  = A – k .  r . A = A ( 1 – kr).
                
                          
Contoh 9

Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dikeluarkan biaya sebesar
Rp 4.000.000,00. Hak itu diberikan dalam jangka waktu operasional selama 5 tahun.
1.    Tentukan besarnya persentase penyusutan ( r ) !
2.    Tentukan beban penyusutantiap tahun ( B ) !
3.    Tentukan nilai buku pada akhir tahun ke-3 (S3) !

Jawab :
1.    Tingkat penyusutan (r)
  . Jadi, tingkat penyusutan per tahun adalh 20%.
2.    Beban penyusutan  (B)
B = r x A   =  20% x 4.000.000
        =  800.000
Jadi beban penyusutan tiap tahun adalah Rp. 800.000,-

3.    Nilai buku pada akhir tahun ke- 3 (S3 )



   
    = 1.600.000,00
Jadi, nilai buku pada akhir tahun ke – 3 adalah Rp. 1.600.000,00.

Contoh 10

Sebuah perusahaan pertambangan mendapat hak pengusahaan tambang batu bara selama 10 tahun . Biaya didalam pengurusan izin penambangan dan lain-lain sehingga kegiatan penambangan itu sampai dapat beroperasi sebesar
Rp. 10.000.000,00. Dengan metode garis lurus, tentukanlah :
1.  Tingkat penyusutan tiap tahun !
2.    Beban penyusunan tiap tahun !
3.    Nilai buku pada akhir tahun ke-8 !

Jawab :

1.    Tingkat penyusutan ( r )
   
     = 10 %
    Jadi, tingkat penyusutantiap tahun adalah 10 % dari biaya perolehannya .
2.    Beban penyusutan (B)

Jadi, beban penyusutan tiap tahun sebesar Rp. 1.000.000,00.
3.    Nilai buku pada akhir tahun ke-8 (S8)

jadi, nilai buku pada akhir tahun ke-8 Rp.2.000.000,00.

    Dalam metode garis lurus ini besarnya penyusutan dari tiap-tiap periode/tahun dianggap tetap atau sama, karena tidak dikaitkan dengan hasil produksi yang diperoleh dari tiap tahun atau selama jangka waktu  n. Jika penyusutan ditetapkan berdasarkan hasil produksi, maka metodenya adalah metode satuan hasil produksi. Tingkat penyusutan tiap satu satuan hasil produksi adalah  karena S = 0 maka   dengan Q = jumah satuan / unit produksi selama n tahun
Beban penyusutan tiap tahun / tahun ke- k adalah    
Nilai buku pada akhir tahun ke-k (Sk) adalah    

Contoh 11

Dari contoh 10 jika selama jangka10 tahun itu dihasilkan batu bara sebanyak 60.000 ton dengan hasil dari tahun 1s.d tahun ke-10 berturut – turut adalah 5.000 ton, 5.000 ton, 3.000 ton, 4.000 ton, 5.000 ton, 7.000 ton, 7.000 ton, 5.000 ton, 5.000 ton, dan 4.000 ton. Dengan metode satuan produksi :
1.    Tentukan tingkat penyusutan tiap satu ton batu bara yang dihasilkan !
2.    Tentukan nilai buku pada akhir tahunke-8!

Jawab :
A    =    10.000.000    q6    =    7.000
n    =    10    q7        =    7.000
q1    =    5.000    q8    =    7.000
q2    =    5.000    q9    =    7.000
q3    =    3.000    q10    =    7.000
q4    =    4.000
q5    =    5.000

1.    Tingkat penyusutan tiap ton batu bara
   
2.    Nilai buku pada akhir tahun ke-8 (S8)



    = 10.000.000 – 200 x 41.000
    = 10.000.000 – 8.200.000.
    = 1.800.000
Jadi, nilai buku pada akhir tahun ke – 8 adalah Rp. 1.800.000,00.


EVALUASI

1.    Sebelum mesin dibeli dengan harga Rp. 1.000.000,00 (sudah termasuk biaya-biaya lain sehingga mesin itu siap dioperasikan). Dalam waktu 12 tahun mesin itu tidak bisa dipergunakan lagi dan dijual harga Rp. 70.000,00. Menurut metode garis lurus, tentukan :
a.    Beban penyusutan tiap tahun !
b.    Persentase penyusutannya !
c.    Nilai buku pada akhir tahun ke –10 !
2.    Dari soal nomor 1 gunakan metode persentase tetap dari nilai buku untuk menentukan :
a.    Tingkat penyusutan /persentase penyusustan,
b.    Beban penyusutan pada tahun ke – 10,
c.        Nilai buku pada akhir tahun ke-10 !
3.    Sebuah aktiva dengan biaya perolehan Rp. 500.000,00 perkiraan umur manfaat
4 tahun dengan nilai sisa Rp. 150.000,00. Dengan metode saldi menurun :
a.    Tentukan tingkat penyusutan tiap tahun !
b.    Nilai buku pada akhir tahun ke-3 !
c.    Buatlah daftar penyusutan akhir !.
4.    Sebuah perusahaan mempunyai hak panen dari pemerintah dengan masa guna 4 tahun. Jumlah biaya untuk mendapatkan hak itu sebesar Rp5.000.000,00.
a.    Tentukan beban amortisasi per tahun!
b.    Tentukan persentase amortisasi per tahun!
c.    Susunlah daftar amortisasi per tahun!
5.    Akhir tahun 1995 PT ROMEO memperoleh sebuah hak cipta terhadap jenis barang tertentu dengan biaya perolehan Rp10.000.000,00 dan masa manfaatnya 15 tahun.
a.    Tentuka persentase amortisasi per tahun!
b.    Tentukan nilai buku pada akhir tahun 2000!
6.    Sebuah aktiva tetap tak berwujud dengan nilai penyusutan 12,5% per tahun sebesar Rp187.500,00.
a.    Tentukan umur manfaatnya!
b.    Buatlah daftar amortisasi!
7.    Sebuah perusahaan mendapat kontrak untuk hak pengusahaan sebuah pengeboran minyak dengan biaya Rp50,00 juta dalam jangka waktu 25 tahun. Berapa persenkah besarnya penyusutan tiap tahun?
8.    a. Dari soal nomor 7 jika selama 25 tahun itu diperkirakan dapat dihasilkan                                                   100 juta barel minyak, tentukan penyusutan tiap satu barel minyak yang dihasilkan !
b.    Jika pada tahun tertentu dapat diperoleh minyak sebanyak 20 juta barel, berapa beban penyusutan hak pengusahaan pada tahun itu ?
9.    Suatu aktiva dengan perolehan biaya Rp. 200.000 perkiraan umur manfaat aktiva selama 6 tahun dan perkiraan produksi 4 unit dengan jumlah tiap tahun berturut-turut adalah 1000 unit, 800 unit, 800 unit, 600 unit, 500 unit, dan 300 unit. Selanjutnya aktiva itu tidak sanggup lagi untuk diproduksikan dan diperkirakan mempunyai residu Rp. 20.000 maka ditentukan :
a.    Tingkat  penyusutan tiap satu unit produksi !
b.    Beban penyusutan pada tahun ke-4 !
c.    Nilai buku pada akhir tahun ke-4 !
d.    Susunlah daftar penyusutannya !
10.    Sebuah mesin fotocopy dibeli dengan harga Rp. 3.000.000 mesin itu diperkirakan mempunyai tingkat penyusutan Rp. 800 per 1000 lembar foto copy yang dihasilkan.
a.    Jika pada satu tahun tertera mesin foto copy itu dapat menghasilkan 26.500 lembar foto copy, berapakah beban penyusutan pada tahun tersebut ?
b.    Berapakah harga mesin foto copy itu setelah mesin itu dapat memproduksi 500.000 lembar foto copy.
11.    Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp. 30.000.000 waktu pembelian pada akhir tahun 1993 dikenakan biaya pengeluaran surat-surat dan pajak pada satu tahun pertama sebesar Rp. 1.200.000 selanjutnya setiap tahun berkutnya di kenakan pajak Rp. 200.000 mobil itu dikenakan penyusutan sebanyak 5% dari nilai buku untuk setiap 500 jam operasi. Jika jumlah jam oprasi untuk :
Tahun pertama 1200 jam
Tahun kedua 1000 jam
Tahun ketiga 800 jam
Tahun keempat 1000 jam
a.    Tentukan tingkat penyusutan untuik satu jam oprasi
b.    Tentukan nilai buku sampai dengan akhir tahun 1996 !
c.    Jika pada awal tahun 1998 mobil itu dijual, berapakah harga jual mobil itu ?
12.    Sebuah aktiva mempunyai umur manfaat selama 8 tahun. Menurut metode jumlah bilangan tahun, beban penyusutan tahun kedua adalah Rp. 112.000 dan nilai pada akhir  tahun keempat adalah Rp. 264.000
a.    Tentukan biaya perolehan dan residu !
b.    Buatlah daftar penyusutannya !

No comments:

Post a Comment