Saturday, November 30, 2013

Diagram

Bab IV
Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

Pengertian Diagram

Ada pepatah Cina yang menyatakan bahwa “satu gambar sama nilainya dengan seribu kata”. Karena itu, di samping tabel, cara lain dalam menyajikan data adalah dengan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa pesan yang akan disampaikan melalui penyajian data dalam bentuk gambar (diagram) akan lebih cepat ditangkap atau dimengerti dari pada dengan kata-kata. Seorang manajer perusahaan atau pejabat tinggi pemerintah akan lebih mudah mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik yang menunjukkan trend (kecenderungan) yang turun atau naik dari pada harus membaca laporan yang penuh dengan kata dan kalimat yang bagus, akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya dalam suatu laporan sering harus disertai dengan tabel-tabel atau diagram, untuk memudahkan membaca data. Diagram merupakan gambar-gambar yang menunjukkan secara visual suatu data yang berupa angka yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat.

Beberapa Macam Diagram

Ada beberapa macam diagram untuk menyajikan data, antara lain: diagram batang (bar chart), diagram garis (line chart), diagram lingkaran (pie chart), diagram gambar (piktogram), histogram, dan poligon frekuensi. Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam penyajian data dengan diagram tersebut.

Diagram Batang (Bar Chart)

Pembuatan diagram batang diawali dengan membuat dua buah sumbu yang tegak lurus satu sama lain. Skala pada tiap sumbu harus sama panjang, sedangkan skala pada sumbu datar tidak perlu sama dengan skala pada sumbu tegak. Diagram perlu dilengkapi dengan judul, skala maupun penjelasan terhadap satuan yang digunakan. Dalam menggambar diagram batang, batangnya dapat dibuat tegak lurus sumbu mendatar (dengan batang vertikal atau tegak), atau batangnya dibuat tegak lurus sumbu tegak (diagram batang horizontal atau mendatar). Setiap batang lebarnya harus sama sedangkan tinggi batang harus sesuai dengan frekuensi masing-masing komponen.

Contoh:
Berdasarkan hasil sensus, diketahui bahwa angkatan kerja di Indonesia yang bekerja diberbagai sektor disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Jumlah  Angkatan Kerja Indonesia

No.    Sektor    Banyaknya      
1.
2.
3.
4.    Pertanian
Jasa
Perdagangan
Industri    40 juta
20 juta
15 juta
 5 juta      
    Jumlah    80 juta   
                                        

Apabila data pada Tabel 4.1 tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang didapat gambar seperti Gambar 4.1 berikut:













Dapat pula data pada tabel disajikan dalam bentuk diagram batang horisontal sebagai berikut:












Banyaknya siswa di SMK Nusantara tahun 1995 – 1998 disajikan pada Tabel 4.2 berikut:                
Tabel 4.2  Banyaknya siswa SMK Nusantara  (1995 – 1998)


Tahun    Banyaknya Siswa      
1995
1996
1997
1998    229
244
259
262   

Data di atas jika disajikan dalam diagram batang akan didapat hasil sebagai berikut:













Diagram di atas kurang baik sebab perbedaan tinggi batangnya tidak mudah kelihatan, akan lebih baik jika dilakukan pemotongan. Pemotongan dilakukan pada bilangan yang lebih rendah sedikit dari puncak yang terpendek, misalnya 225, sehingga diagram batangnya menjadi sebagai berikut:




















Banyaknya siswa laki-laki dan perempuan SMK X tahun 1998/1999 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Banyaknya Siswa SMK X tahun 1998/1999


     Banyaknya Siswa      
     Laki-laki    Perempuan      
I
II
III
IV
V
VI    15
25
10
20
20
25    15
15
20
20
15
10   
                                              

Apabila data pada Tabel 4.3 tersebut disajikan dalam diagram batang didapat hasil sebagai berikut:



                                        
                                       










Diagram batang seperti di atas disebut diagram batang berganda, dan dapat pula disajikan dalam diagram batang berganda berikut:

             









                                      
                                        


Diagram Garis

Jika terdapat suatu rentetan peristiwa yang mengalami perubahan yang terus-menerus atau tanpa terputus (kontinu), misalnya berat badan bayi yang selalu berubah sepanjang waktu, maka pada periode tertentu data seperti itu dapat disajikan dengan diagram garis. Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan suatu hal/kegiatan, misalnya perkembangan produksi, perkembangan penduduk, jumlah kecelakaan lalu-lintas dan sebagainya, juga sangat cocok jika disajikan dengan diagram garis.

Untuk menggambarkan diagram garis akan lebih mudah jika dikaitkan dengan pengertian koordinat titik pada bidang kartesius. Oleh karena itu sebaiknya digunakan kertas berpetak atau kertas milimeter.

Contoh 1:

Berat badan seorang bayi dicatat setiap dua minggu selama enam belas minggu pertama. Hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.4. Berat Badan Bayi A per 2 Minggu.

Umur (dlm minggu)    0    2    4    6    8    10    12    14    16      
Berat dalam kg    3,2    3,3    3,6    3,9    4,1    4,1    4,4    4,9    5,3   
                                                        

Diagram garis dari data pada tabel di atas digambar pada Gambar 4.7. Sumbu mendatar untuk umur dalam minggu dan sumbu tegak untuk menyatakan berat badan dalam kg.

          











Diagram garis seperti di atas disebut diagram garis tunggal (single line chart). Terlihat jelas pada diagram di atas, perkembangan berat badan si bayi. Dari data seperti ini, seorang dokter anak akan dengan cepat dapat menentukan normal tidaknya perkembangan si bayi untuk jangka waktu selama 16 minggu tersebut.

Contoh 2.

Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas, menurut jenis korban dan waktu di Jawa Tengah tahun 1973 s.d. 1980 dinyatakan dalam Tabel 4.5 berikut.

       Tabel 4.5 Banyaknya Korban Kecelakaan Lalulintas (1973 s.d. 1980)








Diagram garis dari data pada tabel 4.5 tersebut adalah sebagai berikut:






       









Diagram garis tersebut dinamakan diagram garis berganda (multiple line chart). Salah satu kelebihan dari diagram garis berganda adalah kita dapat melihat perbandingan frekuensi antar tiap kategori dan pada saat yang sama dapat melihat perkembangan tiap kategori setiap tahunnya.

Kalau kertas yang dipakai para siswa selama proses pembuatan diagram garis bukan kertas berskala maka disarankan agar para siswa menggunakan sepasang segitiga. Di samping itu, agar murid merasa terlibat maka kepada masing-masing siswa dapat diminta untuk membuat diagram rata-rata nilai pada tiap catur wulan selama duduk di kelas III SMK.

Diagram Lingkaran

Jika kita ingin melihat perbandingan dari beberapa macam data yang berbeda tanpa melihat besarnya tiap-tiap data maka kita cukup menggunakan diagram lingkaran. Setiap bagian atau setiap kategori ditunjukkan dengan juring lingkarannya. Karenanya, untuk menggambar diagram lingkaran yang baik diperlukan pengertian sudut pusat juring lingkaran. Yang perlu diingat, sudut pusat suatu lingkaran adalah 360o, sehingga persentase setiap bagian akan sebanding dengan besarnya sudut pusat juringnya. Untuk memudahkan siswa selama proses pembelajaran akan diperlukan alat-alat seperti penggaris, jangka dan busur derajat. Sebagai contoh akan dibahas cara membuat diagram lingkaran dari data pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kegemaran Siswa SMK Putera Kelas IIIA

Kegemaran    Banyaknya      
        Menyanyi
        Olah raga
        Seni tari
        Seni rupa    10
20
6
4      
Jumlah    40   
                                             
Untuk membuat diagram lingkaran, sebelumnya harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu. Jumlah seluruh siswa 40. Banyaknya siswa yang menggemari setiap jenis kegemaran harus dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa, sehingga tiap-tiap kegemaran memiliki nilai-nilai perbandingannya masing-masing. Sebagai misal, siswa penggemar Olah Raga adalah . Untuk memperoleh juring, nilai perbandingan setiap bagian itu dikalikan dengan 360o. Untuk olah raga misalnya akan didapat sudut pusat juringnya sebesar ½ x 3600 = 1800. Artinya, akan didapat ukuran sudut-sudut pusat dari juring-juring lingkaran untuk setiap jenis kegemaran siswa itu sebagai berikut:
Menyanyi:  ;
Olah raga:  ;
Seni tari:  ; dan 
Seni rupa =  .
Dengan menggunakan busur derajat sudut-sudut pusat dititik 0 ditentukan berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas. Maka didapat diagram lingkaran seperti pada Gambar 4.9.











Jika dihitung persentasinya, akan didapat:kan:
Menyanyi:  ,
Olah raga:  ,
Seni tari =  , dan
Seni rupa = 
Diagram Gambar

Diagram gambar (piktogram) atau diagram lambang. Pada diagram ini banyak sesuatu dinyatakan dengan gambarnya atau lambangnya. Tiap gambar mewakili suatu jumlah tertentu. Misalnya gambar orang menyatakan 1000 orang, gambar tabung menyatakan 100 liter minyak goreng. Kelemahan diagram gambar adalah bila harus menunjukkan sebagian dari skala yang telah ditetapkan. Berikut contohnya.

Tabel 4.7. Hasil Panen Beras di Indramayu (1996 – 1998)

Tahun    Banyaknya      



   


   


Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hasil panen beras pada tahun 1996 = 5 ´ 100 ton = 500 ton; tahun 1997 adalah 400 ton; dan tahun 1998 sebanyak 600 ton.
Kegiatan belajar mengajar mengenai diagram ini dapat dilakukan dengan mengambil data dari kegiatan siswa sehari-hari misalnya berapa jam masing-masing siswa menggunakan waktu dalam sehari, misalnya waktu untuk sekolah dan belajar, bermain, tidur, dan sebagainya. Proses keterlibatan siswa harus diciptakan. Biasanya pekerjaan menggambar digemari siswa. Agar mereka lebih tertarik pada matematika maka kegemaran tersebut hendaknya digunakan. Untuk kegiatan ini sarankanlah pada siswa agar mereka membawa pensil, karet penghapus, penggaris, sepasang segitiga siku-siku, jangka, busur derajat, kertas berpetak, pensil, ballpoin berwarna.

Histogram

Perhatikan data pada Tabel 4.8 ini.
Tabel 4.8. Panjang Daun Tumbuhan A




Data di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti terlihat pada Gambar 4.10 berikut:











Poligon Frekuensi

Poligon frekuensi diperoleh dari histogram dengan langkah berikut:
menambah satu kelas sebelum kelas pertama dan satu kelas setelah kelas terakhir pada awal penyusunan. 
menggambar titik dengan absis adalah titik tengah kelas interval dan ordinat adalah frekuensi kelas yang bersangkutan
menghubungkan titik-titik yang berurutan sesuai urutan absisnya (mulai kelas tambahan sebelum kelas pertama dan kelas tambahan sesudah kelas terakhir yang masing-masing absisnya nol).

Poligon frekuensi yang didapat dari Gambar 4.10 di atas adalah:








































































Latihan 4.1

Tabel absensi siswa bulan Mei tahun 2002/2003 SMK Bina adalah sebagai berikut.

          Banyaknya Siswa yang Absen      
          Sakit (S)    Ijin (I)    Alpa (A)      
1.
2.
3.
4.
5.
6.    1 A
1 B
1 C
1 D
1 E
1 F    6
7
2
3
6
3    2
3
3
5
2
7    1
2
2
1
3
2   
Sajikan data tersebut dalam diagram batang.

Data mengenai banyaknya air minum yang dibutuhkan SMK Garuda pada tahun 2003 adalah sebagai berikut.        

 Bulan
    Banyaknya Air
      
    Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember    300
250
400
350
300
200
100
400
250
300
350
200   

Buatlah diagram garisnya!
Pada bulan apakah peningkatan kebutuhan air yang paling banyak di SMK tersebut?
Pada bulan apakah kebutuhan air di SMK tersebut paling sedikit?
Penggunaan gaji Pak Ali, setiap bulannya sebagai berikut:   bagian untuk biaya hidup,   bagian untuk tabungan   bagian untuk biaya kesehatan dan   bagian untuk rekreasi. Buatlah diagram lingkaran data tersebut!

Jelaskan perbedaan mendasar antara beberapa macam diagram di bawah ini dan jelaskan juga karakteristik data yang cocok untuk diagram berikut:
diagram batang (bar chart)
diagram garis (line chart)
diagram lingkaran (pie chart)
diagram gambar (piktogram)
histogram
poligon frekuensi,


Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan pekerjaan orang tua dari siswa SMK kelas III. Siswa yang orang tuanya pegawai negeri 5 orang. Berapakah siswa yang orang tuanya petani

No comments:

Post a Comment